Senin, 19 Desember 2011

iseng 2

ISENG (bukan sebuah dialog atau skenario, tapi cerita)
Aku = Mau melakukan apa saja karena kamu
Kamu = Apa juga ?
Aku = Sangat sayang sama kamu, sangat dan sangat, hingga apapun aku hiraukan, tak peduli apapun, hanya fokus pada satu, satu adalah kamu.
Kamu = Aku tidak tau pasti perasaanmu ke aku bagaimana, entahlah.. Aku memperhatikan setiap hari, walaupun hanya aku lihat di jejaring sosial, tapi kulihat bukan aku saja yang sepertinya ada di hidupmu. Lalu, apa diperbolehkan bila aku ragu? Kurasa tidak, dan kurasa wajar. Sederhana, aku hanya ingin kamu fokus hanya pada satu, satu itu aku, egois? Kurasa ya, tapi inilah sebuah hubungan yang dilapisi dengan perasaan yang juga spesial, egois itu harus, egois hanya ingin kamu milikku, egois hanya mau kamu dekat denganku, egois hanya mau kamu selamanya bersamaku.
Sedikit mengeluh, coba anggap ini wajar, resapi keluhanku ini.
Aku sakit, bukan sakit kepala atau sakit-sakit yang bagaimana, tapi perasaanku. Kenapa? Sederhana, aku tidak mampu memilikimu lagi hanya karena sebuah alasan yang freak. Aku cemburu, entah dengan siapa aku cemburu, tapi aku cemburu melihat sikapmu yang seperti itu hingga banyak orang lain merasa dirimu memberi harapan padanya untuk menjadikannya lebih dari sekedar teman biasa. Pernah aku coba tanya kepada beberapa orang, “kalo kamu punya orang yang spesial, pacaran atau gak, tapi kalian sama-sama tau, sama-sama pernah jujur tentang perasaan, kamu sayang sama dia, dia bilang juga sayang sama kamu, tapi sikapnya 0, dia dekat sama banyak orang, bilangnya teman, tapi nyatanya setiap dekat seperti bukan teman, dia bilang pengen baik sama semua orang, gimana menurutmu?”, apa jawaban mereka? Bermacam-macam. Tapi, banyak yang bilang “berarti dia gak sayang sama kamu, sayang itu bukan kayak gitu”. Fine. Pernah juga aku berbagi sama orang, aku cerita. 1 jawaban yang selalu aku ingat dan aku fikir benar, “hah? Dia bilang gitu? Lah sebenarnya pacar dia kamu atau orang itu, kok dia bukan gak enak sama kamu tapi sama orang itu?” Aku cuma tertawa sedikit. Kamu emang aneh. Itu alasannya aku ragu, tapi ya aku bilang aku percaya aja. Aku nyoba percaya karena aku sayang sama kamu.
Dan juga, kamu sukses membuat aku sakit hati setiap hari. Setiap hari. Dan aku masih mau sama kamu, bukan masih, tapi aku tetep gak peduli aku kamu apain, aku tetep mau sama kamu. Gila? Iya, bodoh? Mungkin. Aku bisa dengan orang lain, tapi percuma, karena hatiku masih di kamu.
Tujuanmu seperti itu apa sih? Apa mau mematikan perasaan orang yang sayang sama kamu? Harusnya kamu bilang, kalau kamu gak mau sama aku, kamu gak cocok sama aku, kamu mau sama yang lain, kamu minta aku gak sayang kamu lagi, kamu minta akau pergi dari kamu, semua itu lebih jelas, daripada kamu narik ulur hatiku. Tapi kalau kamu mau sama aku, tinggal njalani sama aku lagi, gak usah banyak ngeluh, mikir, santai aja, jalani apa adanya, tapi kamu gak pernah bisa buat kayak gitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar